Di Paksa Menikah
Chapter 104
Sore hari Ricko dan Intan sudah pulang ke rumah mereka. Sebelum pulang tadi, Ricko menghubungi pihak wedding organizer supaya mengambil daftar nama undangan di rumahnya.r
r
Setelah mandi dan berganti pakaian, Intan mengambil minuman di dapur karena merasa haus. Sedangkan Ricko mandi di dalam kamar mandi kamar lantai atas.r
r
Tidak berapa lama bel pintu rumah berbunyi. Intan pun bergegas ke depan untuk membukakan pintu. Saat pintu terbuka tampaklah laki – laki muda utusan dari pihak wedding organizer. Laki – laki itu tertegun saat melihat Intan.r
r
‘Cantiknya...’ Batin laki – laki itu.r
r
Laki – laki itu tidak tahu kalau Intan istrinya Ricko. Ia mengira Intan adiknya Ricko karena Intan terlihat masih seperti anak SMA.r
r
“Nyari siapa Mas?” Tanya Intan menyadarkan ketertegunan laki – laki itu.r
r
“Eh eee... Pak Rickonya ada Mbak?” Tanya laki - laki itu.r
r
“Ada Mas. Silakan masuk.” Ujar Intan mempersilakan laki – laki itu masuk dan duduk di ruang tamu.r
r
“Mau minum apa?” Tanya Intan pada laki – laki itu sebelum masuk ke dapur untuk membuatkan minum.r
r
“Tidak usah repot – repot Mbak. Saya hanya sebentar saja.” Jawab laki – laki itu sopan.r
r
“Okey. Sebentar ya Mas Rickonya sedang mandi. Sebentar lagi juga selesai.” Balas Intan lalu masuk ke dalam rumah. Laki – laki itu pun mengangguk mengerti.r
r
Intan naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya hendak memanggil Ricko. Saat Intan membuka pintu kamar, Ricko sudah selesai mandi dan berganti pakaian hendak turun ke bawah.r
r
“Mas ada tamu yang nyariin kamu.” Ujar Intan pada Ricko.r
r
“Siapa?” Tanya Ricko sambil mengerutkan dahinya.r
r
“Enggak tahu. Tadi lupa tanya. Hehe.” Jawab Intan.r
r
Setelah itu Intan dan Ricko turun lalu menuju ke ruang tamu untuk melihat siapa tamu yang datang.r
r
“Kamu siapa?” Tanya Ricko saat melihat laki – laki itu di ruang tamu.r
r
“Saya Rudy dari wedding organizer Pak.” Jawab laki – laki itu.r
r
“Oh iya tunggu sebentar.” Ujar Ricko lalu masuk untuk mengambil daftar nama undangan yang ia kumpulkan dari Sita, Intan, Romi, dan Lia.r
r
Intan duduk di sofa seberang laki – laki itu. Laki – laki itu terus memandangi Intan tanpa berkedip. Intan tidak menyadarinya karena ia sedang memainkan ponselnya.r
r
Tidak berapa lama Ricko keluar dengan membawa beberapa lembar kertas di tangannya. Ia melihat laki – laki itu sedang memandangi Intan terus - menerus.r
r
“Ehm ehm.” Gumam Ricko membuat laki – laki itu terkejut lalu mengalihkan pandangannya dari Intan.r
r
Ricko pun duduk di samping Intan lalu memeluk bahunya. Intan menoleh ke tangan Ricko yang bertengger di bahunya. Ia merasa risi menunjukkan kemesraan di depan orang lain.r
r
“Ini daftar nama untuk para undangan. Segera selesaikan dalam 2 hari.” Ujar Ricko sambil menyerahkan lembaran kertas pada Rudy.r
r
“Iya Pak.” Jawab Rudy sambil tersenyum dan menerima kertas itu.r
r
“Dan... jaga matamu itu. Jangan memandang istriku seperti itu. Atau akan ku colok matamu.” Ujar Ricko mengancam karena tidak suka dengan cara laki – laki itu memandang Intan.r
r
Laki – laki itu pun membelalakkan matanya tidak percaya. Ia mengira gadis di depannya adalah adik dari Ricko karena wajahnya masih sangat muda.r
r
“Iya Pak. Maafkan saya. Kalau begitu saya permisi dulu.” Balas Rudy seraya berdiri lalu menjabat tangan Ricko. Ricko pun menerimanya.r
r
Setelah itu Rudy segera terbirit – birit pergi dari rumah Ricko sebelum matanya di colok Ricko karena sudah memandangi istrinya.