Chapter 45 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 45

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

" Hey mulut micin siapa yang mengundang mu datang ke pesta ini , apa mama ku Nyonya Amel ," tanya ziko .

    " La iyalah masak la lya dong , " jawab Zira sambil terus mengunyah makanan nya .

    Zira mengambil beberapa makanan di letakkan nya ke dalam piring .

    Melihat Zira yang makan begitu banyak ziko mengernyitkan dahi nya .

    " Kamu makan segini banyak ! , memang nya lambung mu ada berapa , hah !" tanya ziko lagi .

    " Hemmmm lambung ku ada satu tuan , tapi ...... , Zira menggantung ucapannya .

    " Tapi apa ! ", bentak ziko .

    " anak cabang nya ada di mana - mana ,

    kkwkwkwk " Zira ketawa kikik .

    Begitu pun Kevin dia ikut tertawa mendengar ocehan Zira .

    Melihat Kevin yang tertawa ziko memutar badannya , kebetulan posisi Kevin tepat berada di belakang ziko kira - kira hanya 1 meter .

    " Asisten Kevin sejak kapan kamu berdiri di belakang ku ? tanya ziko sedikit berbisik .

    " Sejak tadi tuan ," Kevin menunduk kan Kepala nya .

    " Jadi dari tadi kamu melihat dia ? ", Ziko menunjukkan jari nya ke arah Zira .

    " iya tuan ," jawab Kevin cepat .

    " Siapa yang memerintah kan kamu melihat dia , hah ?" , tanya ziko lagi .

    " gak ada tuan , jadi saya harus bagaimana tuan " ? , tanya kevin .

    " Balikan tubuh mu jangan lihat dia dan besok beli kaca mata kuda ", perintah ziko .

    " untuk apa tuan ? " , tanya Kevin heran .

    " untuk menjaga mata mu agar tidak melihat bentuk tubuh si mulut micin ", jawab ziko tegas .

    " Tuan jadi setiap hari saya harus pake kacamata kuda ? , apa tidak ada toleransi sedikit saja tuan ", rayu Kevin .

    " Maksud mu apa ? ", tanya ziko balik .

    " Maksud saya , memang nona Zira memakai pakaian yang super seksi tapi kan bukan saya aja yang lihat , dan tidak mungkin juga nona Zira memakai gaun seperti itu setiap hari ".

    Kevin menjelaskan kepada ziko agar dia terhindar dari permintaan bos nya yang aneh - aneh .

    Ziko diam dan berpikir sejenak .

    " Baiklah kalo dia si mulut micin pake gaun yang seksi kamu harus pake kacamata kuda ", tetap berbisik - bisik .

    " Tuan apa perlu saya membeli kan mereka semua kacamata kuda ", tanya Kevin .

    Sambil menunjuk ke arah semua lelaki yang memandang Zira .

    " kamu " !!!

    " jadi sekarang saya harus bagaimana tuan ", tanya Kevin bingung .

    " hemmmmm balikan badan mu , dan kamu tetap berdiri di sini ", ucap ziko .

    Jadi bisa di bayangkan ziko dan Kevin berdiri membelakangi punggung masing - masing .

    " halo sudah siap bisik - bisik nya ? , kenapa dengan kalian berdua ? apakah kalian sepasang kekasih yang lagi berantam ", tanya Zira sambil tertawa .

    Ziko membalikkan badannya melihat ke arah Zira .

    " Apa kamu bilang ! , kamu tidak ingat dengan janji mu nona apa kamu mau ubi kayu ku ? ", ziko tersenyum licik .

    " ingat - ingat , gak aku gak akan ngomong itu lagi " , Zira berkata dengan gugup .

    Zira mecoba merayu ziko dengan menawarkan beberapa makanan .

    " Tuan apa kamu mau ini ", tawar Zira .

    " gak aku gak selera ", jawab ziko santai .

    " owh ya udah , aku aja yang makan ", Zira memasukkan cake ke dalam mulut nya .

    " hey cepat habis kan makanan mu , aku mau bicara ", perintah ziko .

    " hemmmmm ya ", Zira menjawab dengan mulut penuh .

    " aih kunyah dulu makanan mu ", jijik aku melihat mu ", perintah ziko .

    Zira mengangguk kan kepala nya dan mengunyah makanan nya .

    Setelah selesai mengunyah makanannya .

    " Aaaaaa

    ,"

    Zira membuka mulutnya nya , menunjukkan kepada ziko kalo dia telah menghabiskan makan nya .

    Melihat tingkah Zira , ziko hanya menggeleng - gelengkan kepala nya .

    Zira masih melihat semua hidangan yang di sajikan .

    " Hey aku mau bicara ", bentak ziko .

    " iya bicara aja , aku dengar kok ", jawab Zira santai .

    Zira masih tetap dengan makanan nya.

    " Lihat aku ", bentak ziko lagi .

    Zira masih tetap dengan makanan nya juga . Melihat tingkah Zira , ziko langsung menarik tangan nya zira .

    Zira yang tidak mempunyai persiapan kaget ,

    Zira jatuh di pelukan ziko .

    Mereka saling pandang dan diam seribu bahasa . mereka perang dengan pikiran nya masing - masing .

    " like setiap episode ya ,komennya jangan kendor dan vote yang banyak biar tambah semangat author update nya , terimakasih ".

Novel