Chapter 53 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 53

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

flash back

    Beberapa bulan yang lalu.

    Zira melangkah kan kaki nya menuju panti asuhan amal bakti , Zira termasuk dari beberapa orang yang hampir sering mendonasikan pendapatan nya ke panti asuhan amal bakti .

    Bahkan zira sering membawakan mainan atau pun makanan untuk anak - anak panti , karena menurut nya pasti anak - anak panti akan terhibur dengan di bawakan berbagai macam mainan .

    Zira sering menghabiskan waktu luangnya untuk berada di panti asuhan . Zira memang menyukai anak kecil apalagi anak panti , dia merasa senasib dengan anak - anak panti beda nya sepeninggalnya orang tua nya Zira di asuh oleh sang nenek .

    Zira sudah akrab dengan penjaga panti bahkan zira sudah di anggap Keluarga dari penjaga panti .

    Zira sedang bermain di luar dengan anak - anak panti , ada seseorang wanita yang memperhatikan dari jauh .

    Wanita tersebut masuk ke dalam ruangan yang di dalamnya terdapat seorang ibu yang sudah sepuh , dia adalah ibu Ani ketua dari panti asuhan amal bakti .

    " apa kabar nya nyonya Amel ? ", tanya ibu panti .

    " baik ibu , ibu sehat kan ? ", tanya Nyonya Amel .

    Nyonya Amel mempunyai sifat yang dermawan dia merupakan donatur terbesar bagi panti asuhan amal bakti , semua penjaga panti sangat segan dan hormat kepada nya mereka selalu memperlakukan nyonya Amel dengan sangat khusus walaupun Nyonya Amel tidak menginginkan nya .

    Nyonya Amel dan ibu Ani melakukan percakapan seputar panti , kemudian .

    " ibu siapa gadis yang sedang bermain dengan anak - anak , saya perhatikan dia sering datang ke sini ", tanya Nyonya Amel .

    " Mungkin maksudnya Nyonya adalah Zira , Zira juga termasuk donatur untuk panti asuhan amal bakti , dia sering menghabiskan waktu luang nya di sini , bahkan dia sering membawakan anak - anak mainan dan juga makanan , anak - anak sangat akrab dengan Zira , Zira menyayangi mereka seperti menyayangi adik nya ", ucap ibu Ani .

    " apa pekerjaan nya ", tanya nyonya Amel .

    " owh dia adalah pemilik dari Zira boutique ", ucap ibu Ani .

    Zira masih duduk diatas kasur memikirkan nasibnya , mungkin kalo sebagian cewek jika berada di posisi Zira akan nangis bombay tapi tidak dengan Zira .

    Zira melangkah kan kakinya keluar dari kamar menuju ruang tamu tempat ziko berada .

    " tuan ",

    " hemmmmm ", sambil melirik ke arah Zira .

    " aih kenapa dengan rambut mu ", tanya ziko .

    ya ya rambut Zira acak - acakan ada yang naik ada yang turun Seperti Dollar naik turun .

    " trend 2020 ". ucap Zira cepat .

    " rapikan dulu rambut mu kamu seperti kuntilanak yang kehilangan sisir ", ucap ziko cepat.

    Zira kembali ke kamar nya untuk merapikan rambut nya. Zira melihat diri nya ke dalam kaca .

    " ih betul kata si ubi kayu , aku seperti kuntilanak kehilangan sisir ", guman Zira pelan .

    Setelah merapikan rambutnya Zira kembali ke tempat ziko .

    " tuan , kamu harus membatalkan rencana nyonya Amel , hanya kamu yang bisa membatalkan nya ", ucap zira cepat .

    " kamu belum kenal singa betina rupanya , kalo Singa betina sudah mengaung gak akan ada yang bisa membatalkan nya ", ucap ziko santai .

    " Dasar anak duralex itu kan ibu mu bisa - bisa nya kamu mengatakan nya singa betina, kamu mau di kutuk jadi batu gilingan ", ucap Zira cepat sambil memukul tangan ziko .

    Kevin yang mendengar ucapan Zira tertawa .

    " nona kenapa gak sekalian di kutuk jadi cobek aja ", ucap Kevin sambil masih tertawa .

    " tunggu cobek dan ulekan masih saudara kan ", tanya Zira ke Kevin .

    " Masih nona mereka satu ibu beda bapak ", ucap Kevin sambil masih tertawa .

    Zira kembali menatap ziko , dengan pandangan yang mematikan .

    " jadi gak bisa ya ", tanya Zira .

    " ya gak bisa lah , aku aja anak nya gak bisa apalagi kamu ", ucap ziko santai .

    Zira mondar mandir gak tentu arah dia berpikir keras untuk membatalkan rencana nyonya Amel .

    " hey kamu kenapa mondar mandir , kamu seperti setrikaan aja ", ucap ziko .

    " iya aku memang setrikaan aku lagi menyetrika otak ku yang kusut ", ucap Zira cepat sambil tetap mondar mandir .

    " Duduk kamu kalo sekali lagi kamu masih mondar mandir aku kasih kamu hadiah sebuah piring cantik ", ucap ziko cepat .

    " like komen dan vote yang banyak ya ".

Novel