Chapter 54 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 54

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Mendengar ucapan ziko , Zira langsung duduk di sofa berhadap - hadapan dengan ziko , sedangkan Kevin memindahkan posisi duduk nya yaitu di ruang makan , karena Kevin masih ingat dengan ucapan ziko yaitu jangan menatap nona zira jika zira memakai pakaian yang seksi .

    " Kenapa kamu duduk di situ ", ucap ziko sedikit berteriak .

    " tadi kan kamu bilang duduk , ya aku duduk lah ", ucap Zira cepat .

    " Bukan duduk di situ tapi di sini di sebelah

    ku ", ucap ziko dengan senyum licik nya sambil menepuk - nepuk sofa.

    Zira masih tidak menghiraukan perintah ziko .

    " ah dia memberikan senyum licik nya pasti dia ingin merencanakan sesuatu , pasti dia akan mengambil cincin ku ", guman Zira pelan .

    " cepat duduk sini " , teriak ziko .

    " aku gak mau ", ucap Zira cepat

    " hey belum jadi istri kamu udah pintar membantah ", ucap ziko .

    " siapa juga yang mau jadi istri mu ", ucap Zira sambil menjulurkan lidahnya .

    " aku hitung sampai tiga kalo kamu gak duduk di sini kamu akan .... belum siap ziko mengucapkan kalimat nya

    Zira sudah melangkah kan kaki nya dengan cepat , Zira duduk pas di sebelah ziko , begitu Zira duduk ziko langsung memeluk bahu Zira dengan sebelah tangannya .

    " kan betul udah mulai ini otak nya kebanyakan makan pantat ayam kayak gini nih ", guman Zira pelan .

    ziko tidak mendengar gumanan Zira , dia masih sibuk dengan ponsel nya .

    " tuan , bukan nya seharusnya yang jadi calon istri kamu si uget - uget kenapa harus aku ", ucap Zira .

    Ziko masih sibuk dengan ponsel nya .

    " tuan aku tidak mau jadi hama dalam hubungan kalian " , ucap Zira pelan .

    " sudah cukup jangan kamu sebut nama nya ", bentak ziko .

    " aku kan gak menyebutkan nama nya aku kan hanya menyebut kan julukannya ", ucap Zira cepat .

    Ziko hanya menatap Zira tidak memperdulikan ucapan Zira , menurut ziko kalo ngobrol dengan Zira gak akan ada ujung nya .

    kenapa si ubi kayu tidak menjawab ucapan ku malah menatap ku , pasti dia mau merencanakan sesuatu , aku harus bertindak lebih cepat dari dia , gumam Zira dalam hati .

    " tuan oh tuan ", ucap zira manja sambil memainkan ujung jas ziko .

    " hemmmmm ",

    " nanti kan akan ada konferensi pers pasti akan di tanya mengenai makanan kesukaan , kita kan belum tau makanan kesukaan masing - masing ", ucap Zira manja masih dengan memainkan ujung jas ziko .

    Ziko tertawa mendengar ucapan Zira .

    " mana ada wartawan menanyakan apa makan kesukaan kalian , apa kamu pikir kita dalam acara Talk show ", ucap ziko tertawa sambil menarik hidung Zira .

    Ziko masih memandang Zira dengan matanya yang syahdu .

    " kalo nanti di tanya bagaimana , kan lebih baik kita bersiap - siap sebelum di tanya ", ucap Zira pelan sambil memegang hidung nya.

    Ziko manggut-manggut .

    " aku suka makanan western aku kurang suka dengan masakan lokal tapi ada satu makanan yang aku suka ", ucap ziko tersenyum licik .

    " apa itu ", tanya Zira cepat .

    " memakan mu ", ucap ziko sambil tertawa bahagia .

    " cih bahagia nya , kamu gak bertanya apa makanan kesukaan ku ", tanya Zira cepat .

    " gak perlu aku tanya pasti kamu akan cerita kok ", ucap ziko tertawa .

    Zira mencubit lengan ziko dengan kuat .

    " aih kenapa tangan mu seperti tangan kuli begini ", ucap ziko sedikit meringis menahan sakit .

    " ya udah kamu gak usah tanya , kamu tau makanan kesukaan ku adalah adalah adalah jengkol , jadi tadi sebelum kesini aku makan jengkol satu kilo ", ucap Zira santai .

    Mendengar ucapan Zira , ziko langsung melepaskan pelukannya dan berdiri menghindari Zira .

    " aih kamu cantik - cantik jorok ya ", sambil memberikan ekspresi jijik .

    Zira tertawa terbahak bahak .

    " hahahaha dia gak bakalan mau mencium ku ", guman Zira pelan .

    Ziko meninggal kan Zira dan pergi menghampiri Kevin .

    " Kamu dengar gak apa yang di ucapkan si mulut micin , apakah kamu sudah mencari informasi mengenai makanan kesukaan nya itu ", tanya ziko .

    " Maaf tuan untuk mengenai hal itu saya tidak tau tuan , kan gak apa - apa juga kalo nona Zira suka makan jengkol , jengkol juga baik untuk kesehatan asal jangan berlebihan ", ucap Kevin .

    " bagaimana gak berlebihan dia aja bilang hari ini dia makan jengkol satu kilo , kamu bisa bayangkan gimana baunya itu jinggong ", ucap ziko cepat .

    " cari tau mengenai hal ini " , perintah ziko .

    Ziko pergi meninggalkannya Kevin dan kembali ke ruang tamu . ziko duduk di depan Zira .

    " tuan mari duduk dengan ku ", ucap Zira sambil menepuk - nepuk sofa .

    " cih jigong mu bau ", ucap ziko cepat .

    " tuan , jigong ku gak bau tapi wangi . Wangi aromaterapi , tuan tidak mau mencium bibir ku ", ucap Zira sambil memonyongkan bibirnya .

    " tutup mulut mu aku jijik melihat nya " ucap ziko cepat .

    " like komen dan vote yang banyak ya, terimakasih "

Novel