Chapter 61 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 61

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

" Pertanyaan selanjutnya ", ucap moderator .

    Salah satu wartawan mengacungkan jari telunjuk nya .

    " Bagaimana pendapat anda Tuan muda dengan perjodohan ini terimakasih ", tanya salah satu wartawan .

    Ziko memperbaiki posisi duduk nya yang tadi sandaran sekarang lebih maju agar suara nya terdengar oleh media melalui mikropon .

    " Mengingat usia saya tak muda lagi jadi saya menyetujui perjodohan ini dan menurut saya pilihan mama sangat tepat ", ucap ziko sambil melirik ke Zira .

    Zira duduk di sebelah ziko tangan nya masih di genggam ziko . Zira lebih banyak tertunduk dari pada mengangkat wajah nya dia masih asing dan kaku dengan semuanya karena ini adalah hal yang pertama buat nya .

    " satu pertanyaan lagi ", ucap moderator .

    Seorang wartawan wanita dengan hijab nya mengacung kan jadi telunjuk nya untuk bertanya .

    " Untuk nona Zira , apakah nona menerima perjodohan ini , berikan alasannya terimakasih ", ucap salah seorang wartawan wanita .

    Zira yang tadi hanya tertunduk mendengar namanya di sebut dia langsung mengangkat wajahnya .

    Zira masih membisu belum menjawab pertanyaan wartawan wanita tadi .

    Ziko melirik nya , dia tau karena zira tidak menginginkan perjodohan ini .

    " Kamu tidak harus menjawab , saya akan memerintah kan moderator untuk mengakhiri konferensi pers ini ", ucap ziko sambil berbisik ke telinga Zira .

    Wartawan masih menunggu Jawaban dari Zira .

    " gak usah saya bisa menjawab nya ", ucap Zira cepat sambil berbisik ke telinga ziko .

    Zira mendekat kan diri nya dengan mikropon .

    " Terimakasih atas pertanyaan nya , saya memang tidak menyetujui perjodohan ini ", ucap Zira .

    Wartawan menjadi riuh mendengar ucapan Zira . Begitupum dengan Ziko dan Nyonya Amel mereka melirik Zira dengan cepat .

    Zira bagaimana mungkin kamu menjawab seperti itu , apa kamu tidak mengingat perkataan saya , batin Nyonya .

    " Tapi ", ucap Zira lagi .

    Wartawan kembali diam , wartawan Nyonya Amel dan ziko menunggu jawaban dari Zira .

    " Tapi itu awalnya saja , saya menyetujui perjodohan ini , karena saya membutuh kan seseorang untuk menjaga saya mengingat saya tidak mempunyai Keluarga sama sekali ", ucap Zira .

    " Dan dia adalah sosok calon suami yang tepat buat saya ", ucap Zira tegas sambil mengelus - ngelus lengan Ziko .

    Semua wartawan bertepuk tangan riuh , begitu pun Ziko , dia melihat Zira dengan senyum semanis coklat dia menyukai tindakan yang di lakukan Zira kepadanya .

    Nyonya Amel bernafas lega dengan jawab Zira . Dia tersenyum bahagia .

    " satu lagi " ucap salah satu wartawan .

    " Maaf pertanyaan sudah selesai ", kata moderat .

    " Silahkan ", ucap ziko .

    " Apakah kalian sudah saling mencintai ", ucap salah seorang wartawan .

    Mendengar pertanyaan itu ziko dan Zira saling pandang . Mereka masih diam kemudian.

    " Hemmmmm ya memang kami belum saling mencintai tapi kami yakin dengan kebersamaan cinta itu akan tumbuh " , ucap ziko cepat sambil mengecup punggung tangan nya .

    Wartawan tepuk tangan riuh mereka meminta Zira dan ziko untuk maju ke depan , mereka ingin mengambil foto mereka berdua .

    Zira yang punggung tangan nya di kecup ziko merasa malu dan pipinya merona apalagi itu lakukan di depan media dan di saksikan jutaan orang .

    so sweet ternyata kamu bisa juga romantis , aduh kenapa aku jadi malu begini , batin zira .

    Zira sesekali merapikan rambutnya untuk menghindari kegugupan nya . Tidak berapa lama asisten Kevin datang dengan membawa buket bunga .

    Asisten kevin menyerahkan bunga tersebut ke tuannya .

    " Menikah lah dengan ku ", ucap ziko sambil memberikan buket bunga tersebut .

    Lagi - lagi pipi Zira merona , dengan cepat dia menerima buket bunga tersebut . Ziko memeluk pinggang nya dan mengecup kening Zira .

    Momen itu di abadikan semua wartawan . momen yang sangat romantis dan akan menjadi tranding di semua media .

    Konferensi pers telah selesai , Ziko , Zira dan nyonya Amel sudah meninggal kan ruangan , mereka menuju mobilnya masing - masing .

    " kamu tidak usah pulang kamu ikut ke mansion aja ", ucap ziko .

    " Kenapa kan saya belum menikah dengan kamu tuan ", ucap Zira .

    " Ini sudah jam 1 pagi lebih baik kamu berisitirahat di mansion ", ucap ziko .

    Zira mengangguk setuju karena apartemen dia lebih jauh di bandingkan ke mansiom ziko .

    Di dalam mobil Zira sudah sangat mengantuk sesekali dia menguap .

    " Tuan bagaimana Sekarang apakah kita akan tetap menikah ", tanya Zira dengan mata yang sedikit sayu .

    " iya kita akan tetap menikah ", ucap ziko cepat .

    " Tapi

    Belum selesai Zira menyelesaikan kalimatnya ziko sudah memotong ucapan nya .

    " Tidak ada tapi tapi , kita akan tetap menikah sampai waktu nya ", ucap ziko pelan .

    Zira masih bingung dengan ucapan ziko .

    " Maksudnya tuan ", tanya Zira lagi .

    " Berhubung publik sudah mengetahui tentang rencana pernikahan kita maka itu tetap akan berlanjut dan akan berakhir sampai kita tidak saling mencintai ", ucap ziko menggantung ucapan nya .

    " Jadi menurut tuan kalo kita tidak saling mencintai setelah berumah tangga maka pernikahan kita akan selesai ", tanya Zira .

    " ya waktunya hanya 1 tahun ", ucap ziko pelan sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil .

    Dia sebenarnya tidak mau mengatakan hal ini tetapi dia tidak mau Zira merasa tertekan dam terpaksa dengan pernikahan ini .

    Walaupun dengan berat hati ziko harus mengucapkan rencana gila nya .

    Berbeda dengan ziko , Zira merasa senang dengan perjanjian ini .

    yes waktu ku hanya 1 tahun menjadi istri nya , akan aku pastikan aku tidak mencintai mu , batin zira .

    Mereka diam tidak saling berbicara setelah percakapan tadi , hanya suara mesin mobil yang terdengar di kesunyian itu .

    " like komen dan vote yang banyak ya "

    Author akan mengusahakan update setiap hari walaupun tidak banyak ya , mohon maaf karena ada kesibukan .

Novel