Chapter 71 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 71

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Kevin kembali ke ruang ziko dengan tergesa - gesa .

    " Tuan nona Zira berangkat dengan pesawat xxx menuju kota A ", ucap Kevin cepat .

    " Baiklah siapkan semua nya ", perintah ziko .

    Asisten Kevin sudah mengerti maksud dari ucapan tuannya dengan cepat dia langsung menghubungi pilot yang menerbangkan jet pribadi tuan muda ziko .

    Mereka sudah berada di dalam pesawat jet milik ziko . Pesawat jet pergi meninggalkan bandara menuju kota A .

    Pesawat yang di tumpangi Zira sudah landing dengan sempurna . Setelah mendapatkan instruksi dari pramugari satu persatu para penumpang meninggal kan pesawat begitu pun dengan Zira .

    Para penumpang menunggu koper mereka , setelah mendapat kan koper nya masing - masing penumpang meninggalkan ruang kedatangan .

    Begitu pun dengan Zira setelah mendapat koper nya Zira hendak pergi meninggalkan ruang kedatangan .

    Zira hendak menunjukkan tiket nya , tapi beberapa orang petugas menghampiri nya .

    " Maaf nona silahkan ikut kami ", ucap salah satu petugas bandara .

    Zira yang seumur - umur wara Wiri naik pesawat gak pernah di datangi beberapa orang petugas mulai panik .

    Zira mengikuti petugas bandara dia di apit beberapa orang baik perempuan maupun laki-laki .

    Beberapa penumpang banyak yang memperhatikan kejadian itu .

    " Pasti bawa narkoba tuh ", ucap satu penumpang .

    Zira yang mendengar si penumpang bicara mulai panik . Mereka sampai di dalam satu ruangan . Di dalam ruangan terdapat sofa dan televisi .

    Pihak bandara memberikan minuman dan makanan untuk Zira . Zira yang mendapatkan perlakuan seperti itu jadi tambah bingung .

    " silahkan Nona ", kata petugas bandara tertulis di name tag nya Mona .

    " Terimakasih mbak Mona ", ucap Zira sambil menunjuk kan jari nya ke arah name tag perempuan itu .

    " Maaf saya permisi dulu nona ", ucap petugas bandara .

    Di dalam Zira masih bingung kenapa dia di bawa ke ruangan ini .

    " Ruangan ini tidak seperti ruangan pemeriksaan seperti yang sering aku lihat di televisi biasanya yang aku lihat di televisi hanya ada satu meja besar dan beberapa petugas ", guman Zira .

    " Mereka memperlakukan ku dengan baik ", guman Zira lagi .

    " Sebenarnya mereka mau apa ya , apa aku seperti buronan ", guman Zira lagi .

    Pintu ruangan di ketuk dari luar .

    " Masuk aja ruangan ini bukan punya saya " ucap Zira cepat .

    Seorang pria paruh baya membuka pintu dan diikuti beberapa orang di belakang nya .

    " Maaf nona atas ketidaknyamanan nya ", ucap si bapak .

    Zira masih mengangguk tidak mengerti maksud dari ucapan bapak tersebut .

    " Maaf pak sebenarnya kesalahan saya apa pak ", tanya Zira bingung .

    " Nona tidak bersalah " ucap si bapak cepat .

    " Kalo saya tidak bersalah kenapa saya masih di tahan di ruangan ini ", ucap Zira cepat .

    " Saya hanya mengikuti perintah saja nona ", ucap si bapak .

    Beberapa menit kemudian pintu di buka kembali oleh petugas bandara , di belakang petugas ada sosok yang sangat di kenal Zira siapa lagi kalo bukan Ziko .

    Zira membulat kan mata nya melihat kedatangan ziko dan asisten Kevin . Petugas bandara mempersilahkan ziko duduk , Ziko mengambil duduk di sebelah Zira , salah satu tangan nya memegang bahu Zira .

    Ziko berbincang - bincang dengan bapak paruh baya tadi tertera nametag nya Sunaryo . Dia merupakan orang penting di bandara itu .

    " Terimakasih " ucap ziko memberi kan salah satu tangan nya sambil berdiri .

    Bapak tadi dan beberapa petugas lainnya menyambut tangan ziko , mereka saling bersalaman .

    Di ruangan hanya ada ziko Zira dan asisten Kevin .

    Zira sudah mulai mengeluarkan taring nya .

    " Apa maksud dari semua ini jelaskan ", teriak Zira .

    Ziko tidak menjawab hanya tersenyum tipis .

    " Karena ulah mu aku jadi malu ", ucap Zira cepat .

    " Semua penumpang memikirkan hal - hal yang negatif tentang ku ", ucap Zira lagi .

    " Aku seperti buronan " teriak Zira .

    Ziko melihat ke arah Zira .

    " Kamu memang buronan , telah kabur calon istri dari ziko putra Raharsya ", ejek ziko .

    Zira langsung memukuli ziko dengan Jari - jari mungilnya .

    " Siapa yang kabur , aku kan sudah menghubungi mu ", ucap Zira cepat .

    Ziko masih tersenyum - senyum melihat ekspresi Zira .

    " Makanya tuan ziko kalo punya ponsel jangan di simpan tapi di telan " ucap Zira lagi .

    " Sudah cukup sekarang jelaskan padaku kenapa kamu pergi ke kota ini ", tanya ziko .

    " Duh tuan aku mau bertemu dengan sahabat ku ", ucap Zira cepat .

    " cewek apa cowok ", tanya ziko lagi .

    " Waria ", ucap Zira cepat .

    Ziko langsung melotot ke arah Zira .

    " gak gak aku becanda kenapa sih kalo aku sebut waria kamu langsung melotot , ada pengalaman buruk ya ", ejek Zira .

    Mereka pergi meninggalkan bandara , Kevin mengendarai mobil yang telah di sediakan tangan kanan nya . Sebelum nya Kevin sudah menghubungi orang kepercayaan nya untuk mempersiapkan mobil .

    Zira memberikan alamat kepada Kevin , dalam beberapa menit mereka telah sampai di depan rumah sederhana .

    Zira turun dari mobil di ikuti ziko dan asisten Kevin . Zira mengetuk pintu tidak beberapa lama seseorang datang membuka pintu .

    Begitu pintu di buka muncul dari balik pintu seorang wanita , wanita tersebut dengan cepat langsung teriak dan memeluk Zira .

    " kenalkan ini Novi sahabat ku ", ucap Zira memperkenalkan ziko dan Kevin .

    Novi masih bingung kenapa sahabatnya membawa dua pria ke rumah nya .

    Ziko menyambut tangan Novi .

    " Ziko calon suami Zira ", ucap ziko cepat .

    Zira langsung melotot ke arah ziko .

    " Apa aku gak salah dengar , benar tu ra ", tanya Novi lagi .

    Zira mengangguk pelan . Novi langsung memeluk nya .

    " Akhirnya nya teman ku akan kawin juga ", ucap Novi sambil memeluk Zira .

    Novi mempersilahkan mereka untuk masuk .

    Mereka duduk di ruang tamu tidak berapa lama suami Novi datang beserta anaknya .

    Melihat Kiki , Zira langsung memeluk nya dan mencium nya berkali - kali , Kiki adalah anak Novi , Kiki dan Zira sudah sangat akrab tak heran Kiki langsung lengket dengan Zira .

    Melihat Zira begitu dekat dengan Kiki hati ziko langsung merasa nyaman . Sosok seperti ini lah yang di cari nya .

    Novi beserta suami mempersilahkan mereka untuk makan malam bersama . Sebelumnya Zira dan Novi mempersiapkan semua makanan di dapur .

    " Ra coba jelaskan padaku calon suami mu ini yang mana ", tanya Novi .

    " Maksud mu ", tanya Zira .

    " Kamu kan kemaren pernah bilang ada dua pria , kalo gak salah satu manusia es batu yang kedua duda , nah ini yang mana ", tanya Novi lagi .

    " oh ini manusia es batu ", ucap Zira sambil meletakkan makanan di atas piring .

    " nah kan betul , aku tuh setuju kamu sama manusia es batu itu walaupun aku belum mengenal nya .

    nov nov kamu gak ngerti aja drama yang aku hadapi melebih drama Korea , batin zira .

    Mereka menikmati makanan yang telah di siapkan Novi. Sesekali mereka berbicara mengenai banyak hal sambil menikmati makanannya .

    Setelah selesai makan mereka ngobrol di ruang keluarga , sambil menikmati cemilan yang telah di sajikan Novi.

    " Ra kamu tidur di sini kan ", tanya Novi .

    " iya " ucap Zira cepat .

    " Tuan aku bukan tidak mau menawarkan kamu untuk tidur di sini tapi kamar kami hanya ada 4 , apa kamu mau sekamar dengan asisten mu ", tanya Novi .

    Ziko dan Kevin saling melihat satu sama lain begitupun Zira , dia senyum - senyum mengingat kejadian konyol yang di buat nya sendiri yaitu mengenai homo .

    " terimakasih saya akan menginap di hotel saja ", ucap Kevin cepat .

    Kevin pergi meninggalkan rumah Novi . Novi menunjukkan kamar Zira dan kamar ziko , kamar mereka berada di sebelah - sebelahan .

    " like komen dan vote yang banyak ya biar novel favorit kalian masuk 10 besar , yang belum vote di tunggu ya , terimakasih ".

Novel