Chapter 41 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 41

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

Yang paling tidak suka dengan

    situasi ini adalah Han. Wajahnya sudah masam. Bahkan lebih seperti lipatan

    koran usang di terminal. Biasanya dia tetap terlihat tampan walaupun tanpa

    tersenyum. Tapi kali ini tidak. Dia  berjalan mendekat.

    “ Maaf nona Helena, mohon untuk menjaga sikap anda.”

    Helena melepaskan pelukannya, dia

    masih bisa tersenyum dengan sangat manis. “ Maaf sekertaris Han, aku hanya

    merindukan Saga.” Pandangan penuh kerinduan itu jujur ada di mata Helena. Tapi tetap

    tidak bisa diterima oleh Han.

    “ Tuan muda.” Han menyentuh lengan Saga.

    Seperti baru saja terbangun dari

    keterkejutan, Saga menatap Helena, pandangannya lembut. “ Kau tidak berubah ya,

    masih suka senaknya sendiri.”

    Helena tergelak, tertawa kecil

    sambil menutup mulutnya dengan tangan. Dan dia melakukannya dengan sangat

    manis, membuat orang yang melihat terpesona. Daniah sampai berdecak, seperti

    sedang melihat akting wanita cantik yang sedang tersenyum. Dia bahkan ingin

    minta foto bareng karena terpesona.

    Dia memang sangat cantik. Daniah bergumam di samping Saga.

    “ Ah, ini Daniah ya. Clarissa sudah memberitahuku, kalau dia istrimu.” Dia mengulurkan tangan yang diraih Daniah dengan sopan. tapi pandangan dan bicaranya ditujukan kepada Saga.

    “ Apa kabar nona Helena?”

    “ Jangan sungkan padaku, panggil saja secara biasa, aku Helena.” Gadis cantik menepuk punggung tangan Daniah lembut. Bersahabat.

    Dia baik sekali  sepertinya, ayo Helena, aku akan membantumu

    kembali dengan tuan Saga. Dan kalau kau bisa kembali kepelukannya, aku bisa

    bebas. Mari kita berteman dan saling membantu meraih tujuan hidup kita.

    Acara pembukaan galery dimulai.

    Pidato Saga disambut tepuk tangan, selaku investor utama. Lalu Helena yang

    merupakan bintang siang itu maju ke depan. Sebagai mantan kekasih Saga, sebagai

    pelukis yang mendapat dukungan dari Antarna Group sudah menjadikan semua

    lukisannya berkelas. Harganya bisa sepuluh kali lipat dari harga biasanya.

    Daniah mencoba untuk mengamati

    semua yang ada. Perubahan wajah Saga, atau trik Helena yang tidak canggung

    walaupun sudah dua tahun mereka tidak bertemu. Saga memang masih terlihat

    memberi jarak, namun dia tidak menunjukan penolakan agar Helena tidak mendekat.

    Mungkin yang berwajah paling masam di sini adalah sekertaris Han. Ekspresi

    wajah yang biasanya bisa ia kendalikan dengan mudah, sepertinya tidak bisa ia

    ikat dengan baik hari ini. Daniah bisa melihat pandangan tajam dan penuh benci

    di sana.

    Dasar sekertaris compleks,

    seharusnya kau sedang sekarang tuanmu bisa bertemu dengan cintanya setelah dua

    tahun. Aku saja merasa bahagia. Haha, tentu saja aku bahagia, dia seperti

    pusaka yang akan menyelamatkan hidupku.

    Seremonial acara berlangsung dengan

    baik tanpa hambatan. Semua antri untuk menyapa Saga, selain Helena dia juga

    bintang hari ini. Tentu saja, mereka juga tahu kalau Helena adalah mantan

    kekasih Saga. Jadi bisa jadi acara hari ini yang sepenuhnya disponsori oleh

    Antarna Group adalah ucapan selamat datang kepada mantan kekasih. Tentu saja

    kedatangan mereka memiliki motif terselubung, ingin membuat hubungan baik dengan mantan kekasih yang bisa menjadi jembatan hubungan dengan Antarna Group.  Ntah kenapa  mereka lantas memberikan pandangan iba kepada Daniah. Mereka seperti berfikir, kasihan sekali istri yang sudah

    dinikahinya.

    Han memberi isyarat agar kerumunan

    para penjilat itu untuk tidak mendekat, karena dia sudah mendengar Saga

    mendesah dan mulai merasa bosan meladeni mereka. Karena sudah mendapatkan informasi

    begitu, merekapun menjauh, yang belum mendapat giliran menyapa terlihat sangat

    kecewa. Lalu yang lain kembali berjalan menyusuri galery, menikmati lukisan

    Helena.

    “ Daniah apa kau suka lukisan? Saga sangat menyukai lukisan.” Helena sungguh luar biasa, dia tidak canggung sekali memulai pembicaraan.

    Haha, tuan Saga menyukai pelukisnya, itu baru benar.

    “ Hehe, maafkan saya nona, saya tidak terlalu mengerti tentang lukisan. Saya juga tidak terlalu paham tentang

    seni.” Mengaku saja begitu pikir Daniah, daripada dia harus sok tahu malah

    terlihat bodoh kalau ketahuan nanti.

    “ Bukankah kamu harus mulai belajar dari sekarang.”

    “ Baik. Kedepannya mohon bimbingannya.” Jika bersikap sopan bisa menyelamatkan dirinya, dia akan lakukan. apalagi kalau dengan cara ini dia bisa membuka hubungan persahabatan dengan Helena.

    Obrolan mengenai lukisan yang gak

    nyambung dipikiran Daniah, membuatnya pusing sendiri. Sementara Saga di sampingnya

    masih terdiam seperti biasanya.

    “ Apa pekerjaanmu Daniah?”

    Ragu Daniah ingin menjawab, tapi

    saat melirik Saga yang tidak bergeming jadi dia berfikir boleh menjawab.

    “ Saya membuka toko online, menjual pakaian.”

    “ Apa Saga sudah memberikan salah satu market place padamu?” bertanya dengan nada terkejut.

    Apa! Market place.

    “ Yang mana yang paling populer?”

    Yang paling populer, maksudnya. Market place XX.

    Tiba-tiba Daniah serasa menciut

    di antara kedua orang ini. Saga di sampingnya yang masih diam mendengar

    pembicaraan Helena sama sekali tidak berniat untuk ikut menimpali, walaupun jelas-jelas dia yang sedang dibicarakan. Daniah meraba tengkuk lehernya sendiri. Merinding.

    Sebenarnya sekaya apa si dia.

    “ Sepertinya anda salah paham. Saya hanya membuka toko online biasa.”

    Pembicaraan terhenti saat seseorang muncul mendekati mereka.

    “ Maaf aku datang terlambat.” Sebuah suara laki-laki, dia terlihat tampan dalam jas putih yang dia pakai.

    “ Noah!” Helena memekik senang. “ Sudah lama ya.” Dia memeluk laki-laki itu seperti yang dia lakukan pada Saga. Walaupun kali ini secepat kilat dia melepaskan pelukannya.

    Daniah menyeryit melirik Saga yang masih tanpa ekspresi bisa dibaca.

    Hei kenapa tidak cemburu, ayo cemburu, aku ingin lihat tuan Saga yang hebat cemburu.

    “ Dari mana kamu? Bukankah seharusnya kau datang lebih dulu dariku.” Saga bicara. Laki-laki yang baru

    datang itu sudah menepuk bahu Saga akrab.

    “ Hehe, aku tidak mau menggangu nostalgia sahabatkukan. Eh siapa dia?”

    Daniah menutup wajahnya dengan tas,

    menundukan kepala berharap tidak dikenali.

    “ Dia Daniah, wanita yang sudah menikah dengan Saga.”

    Helena membantunya memperkenalkan diri.

    Kenapa aku harus bertemu dia disini si.

    BERSAMBUNG

Novel