Chapter 4 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 4

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

Saga masuk ke dalam mobil. Dia duduk bersandar, lalu terdengar

    tawa dari mulutnya , hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang membuatnya sampai

    tertawa seperti itu. Sekertaris Han sudah duduk di belakang kemudi dan

    memasukan kunci mobil. Bulu kudunya berdiri melihat Saga tertawa seperti itu.

    “ Han.” Saga bicara dengan suara ringan.

    “ Ia tuan muda.” Sekertaris Han menghidupkan mobil, kemudian

    keluar dari area parkir dan melajukan mobil membelah jalanan yang ramai.

    “ Kau lihat tadi, rambut bergelombangnya. Haha, apa dia

    benar-benar perempuan. Bagaimana dia bisa tidak berdandan dan bertemu

    denganku.” Saga tertawa dengan cara yang sama. “ aku ingin menarik rambutnya tadi.”

    Sekertaris Han hanya terdiam. Dia melirik kaca spion melihat

    Saga di belakang. Terlihat sangat terhibur dengan apa yang dia katakan. Bukan,

    dia terhibur dengan objek yang sedang jadi isi pembicaraannya.

    “ Sepertinya aku suka padanya, dia bisa tersenyum seperti

    orang bodoh walaupun jelas-jelas tangannya gemetar. Haha, pasti dia akan jadi

    mainan yang tidak membosankan.”

    “ Ia tuan.”

    Aku harus mengatakan apa coba, sepertinya anda menemukan mainan baru yeng menarik.  Sekertaris Han bergumam dalam hati.

    “ Han.” Saga bicara lagi.

    “ Ia Tuan.”

    “ Buat aturan terperinci tentang apa yang harus dia lakukan

    setelah jadi istri ku, dari aku bangun tidur sampai aku mau tidur. Buat  dengan detail, semakin gila semakin baik.” Tertawa lagi. Han melirik kaca spion lagi merasa kuatir, tuan mudanya kapan terakhir

    tertawa seperti itu pikirnya.  apa ada yang salah dengannya hari ini. “ Dia benar-benar sangat jelek. Haha. Bagaimana dia bisa punya tinggi badan seperti itu, apa orang tuanya tidak memberinya

    makanan bergizi saat pertumbuhannya. Siapa tadi namanya?” Saga bahkan tidak

    ingat nama wanita yang akan menjadi istrinya.

    “ Daniah Andini.”

    “ Haha, bagaimana dia bisa punya nama yang kampungan begitu.”

    Tidak tahu bagaimana harus bereaksi, Han hanya merasa merinding melihat sikap

    tuan mudanya. “ Buatkan semua daftar apa yang aku sukai dan tidak aku sukai. Aku

    benar-benar ingin tahu apa dia masih bisa tersenyum seperti itu setelah melihat

    daftar kewajibannya.”

    “ Baik tuan.”

    “ Bagaimana bisa ada wanita sejelek itu, apa aku suruh dia

    operasi plastik setelah menikah ya. Tidak-tidak lebih bagus dia jelek seperti

    itu. Aku penasaran bagaimana reaksinya nanti, kalau wanita yang ada di samping ku

    sekarang hanya gadis jelek dan kampungan.”

    Deg, Han melirik spion lagi. Suara tuan Saga sudah berubah

    getir. Senyum atau tawa di bibirnya sudah lenyap. Sekarang dia bersandar di

    sandaran kursi dan memejamkan mata. Tengelam dalam kesepiannya sendirian.

    - - -

    Kenapa bulu kuduku tiba-tiba merinding.

    Daniah turun dari taxi online yang ia naiki dari restoran

    tadi. Meraba-raba tengkuknya yang tiba-tiba terasa dingin. Dia membayar biaya

    taxinya lalu masuk ke rumah, membawa bungkusan kotak makanan yang dia bawa dari

    restoran.

    Di ruang tamu ayah dan ibu tirinya sedang berbincang,

    menunggu kepulangan anaknya yang akan menjadi penyelamat keluarga. Saat Daniah

    masuk ayahnya langsung berdiri dari duduk dan menarik tangan putrinya untuk

    duduk di kursi.

    “ Bagaimana? Tuan Saga menyukai mu kan?”

    Hanya itu yang ingin kalian tahu kan.

    “ Kamu tidak membuat masalah kan? Apa itu yang kamu bawa?”

    ibu tirinya mengambil tas yang masih ada di tangan Daniah.

    “ Makanan dari Tuan Saga.” Daniah menjawab.

    “ Makanan, apa itu berarti dia menyukai mu, kalian akan

    menikah kan?” ayah yang sangat antusias.

    “ Semuanya berjalan sesuai dengan rencana ayah. Saya lelah,

    saya permisi ke kamar.” Daniah menjawab datar.

    “ Baik, baik, sana istirahatlah.”

    Dua orang tua itu tidak perduli ada kristal bening di pelupuk

    mata putri mereka, yang menetes saat dia berjalan menaiki tangga. Hanya terdengar

    tawa bahagia dari keduanya. Mereka sudah lepas dari kebangkrutan, dan hidup

    akan jadi lebih mudah bagi mereka kedepannya.

    BERSAMBUNG.....................

Novel