Chapter 73 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 73

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

Apa aku salah strategi ya, kenapa

    sepertinya apa yang aku pikirkan sepanjang jalan tadi salah. Kenapa

    kelihatannya Saga benar-benar menikah karena menyukai wanita itu. Tidak, jelas-jelas

    aku jadi saksi makian dan sumpah serapah istrinya Daniah. Sial, seharusnya aku

    merekamnya.

    “ Saga, apa kau mencintai Daniah?” Bertanya langsung saja pikirnya.

    “ Hemm.” Menjawab seperti biasanya.

    Apa! Dia memastikan perkataanku.

    “ Lalu, apa istrimu Daniah juga

    menyukaimu?” Noah menatap lekat Saga, seperti tidak mau sedikitpun melewatkan

    perubahan air muka Saga.

    “ Memang ada perempuan yang tidak

    menyukaiku.”

    Haha, kenapa rasa percaya dirimu

    membuatku gila. Tapi benar juga, mana ada perempuan yang tidak menyukaimu.

    Kamukan tipe ideal semua wanita dari segala lapisan masyarakat. Kamu menantu idaman yang diimpikan semua orang tua. aku saja pasti jatuh cinta padamu kalau aku perempuan. puas kau, aku tidak akan mengatakan kalimat tercela itu, pasti bisa membuatmu tambah besar kepala.

    Noah menoleh pada Han, dia sama

    sekali tidak bergeming. Luar biasa, orang itu begitu gumamnya kesal. Dia

    beralih pada Saga lagi, laki-laki itu mengetuk tempat duduknya beberapa kali. Sepertinya

    sedang menyusun serangan menyerang.

    “ Noah bagaimana kau hidup selama

    ini?” Lihat, Noah memicingkan mata. Dia kesal dengan pertanyaanku tadi tentang

    istrinya. Sekarang dia ingin menjatuhkan lawan bicaranya. Begitu Noah mengambil

    ancang-ancang perlawanan.

    “ Apa?” Jawaban Noah datar.

    “ Kamu mencintai Ele, tapi

    membiarkanku bersamanya. Sekarang aku melepaskannya dan kamu minta aku kembali

    padanya. Kenapa tidak sekalian kamu buat buku paling menyedihkan di dunia ini.

    Tulis pengalaman hidupmu di sana. Kalau banyak yang iba padamu, aku akan

    berikan salah satu rumahku padamu.” Saga mendesah karena mencela kebodohan

    orang di depannya. “Tapi kalau lebih banyak yang mencelamu, kau harus lakukan

    satu hal permintaanku.”

    Dia benar-benar gila!

    Noah memilih tidak meladeni ide

    gila yang dilontarkan Saga, karena dia pasti kalah. Ya, dia tidak pernah menang

    dalam hal apapun dengan laki-laki yang ada di depannya. Waktu mereka kecil,

    dulu ataupun sekarang. Hingga akhirnya terakhir kalinya Noah merasa harus menyerah

    bersaing dengan Saga adalah saat dia harus melepas Helen yang lebih memilih

    Saga daripada dirinya.

    “ Helen gadis yang baik Saga.”

    Mengalihkan pembicaraan. Atau tepatnya kembali kemisi utamanya datang ke tempat

    ini.

    Eh kenapa malah si Han mengeram dan

    terlihat sangat kesal begitu. Dia memang aneh, dulu atau kapanpun aku memang

    tidak bisa akrab dengannya.

    “ Kalau begitu nikahi saja dia!”

    Saga menjawab dengan kalimat mematikan. Telak menghujam Noah.

    “ Saga, apa ini sudah tidak

    berlebihan. Aku tahu kamu marah, tapi kamu juga tahukan kenapa Helen pergi. Dia

    hanya ingin mengejar impiannya sebagai pelukis.” Noah berapi-api membela Helen.

    “ Hentikan! Aku tidak perduli

    dengan semua alasan bodohnya meninggalkanku 2 tahun lalu. Sekarang aku tidak

    perduli dengannya. Kau bisa ambil dia.” Saga menunjukan sikap dinginnya. Jangan

    melebihi batas begitu dia ingin mengatakan.

    “ Aku juga sudah punya pacar!”

    berteriak kesal. Saga tertawa mendengarnya, ternyata kamu tidak semenyedihkan

    itu pikir Saga.

    “ Benarkah? Aku pikir kamu masih

    laki-laki bodoh dan menyedihkan.” Lagi-lagi telak menancap di dada Noah. Sakit,

    walaupun tidak berdarah.

    “ Hei.”

    “ Kapan kalian menikah?” Bertanya

    lagi. Noah terdiam. “ Jangan bilang kau akan menikah setelah melihat Ele

    bahagia. Haha, ayolah Noah, ternyata tidak ada yang berubah darimu.”

    “ Kalau kau tidak mau menerima

    Helen, paling tidak maafkanlah dia.”

    Saga jengah sendiri mendengar

    permohonan Noah, dengan wajah kesal dia bersandar di kursi sambil meraba

    tengkuknya sendiri. Lalu menarik nafas.

    “ Kenapa kau yang memohon

    mengantikannya. Dia saja masih sepercaya diri itu. Sudahlah! Kapan kamu mau

    menikah.” Ntahlah, Saga merasa malas membahas perihal Helen. Gadis itu sudah

    menghilang di hatinya. Sejak hari itu, sejak dia memutuskan mempertahankan

    Daniah di sisinya. Dia sudah membuang satu nama dari hatinya. Menghapus tanpa

    meninggalkan jejak sedikitpun.

    “ Apa? Kenapa malah membahasku. Kita

    selesaikan dulu perihal Helen.”

    “ Hentikan bicara tentang Ele! aku

    sama sekali tidak tertarik. Kapan kau akan menikah, aku akan memberimu rumah,

    kalau kau menikah.”

    “ Benarkah?” mendengar kata rumah

    dan syarat yang tidak begitu berat membuatnya antusias.

    “ Hemm.”

    Tapi Saga tahu, laki-laki bodoh ini

    tidak akan menyerah tentang Helena. Walaupun jelas-jelas dia tergiur dengan

    hadiah rumah yang dia tawarkan.

    “ Seperti katamu, akupun akan

    menikah kalau Helen sudah bahagia. Saga, bagaimana kalau kita pergi makan malam

    bertiga. Aku akan mengatur semuanya.”

    “ Hentikan!” Mendesah keras,

    menatap Noah dengan sebal. Gigih sekali kamu begitu batinnya.

    “ Kumohon ini permintaan pertama

    dan terakhirku padamu. Berikan kesempatan Helen dan maafkan dia. Kalau kau

    memang tidak mau kembali padanya biarkan dia melepaskanmu dengan hati yang

    lapang.”

    “ Hati yang lapang, apa kau

    bercanda. Dia pergi dua tahun lalu tanpa bicara apapun padaku, dan sekarang

    kembali bukannya memohon pengampunan tapi dengan percaya dirinya. Ahh,

    sudahlah. Aku sudah menikah sekarang.” Saga tak ingin membuat alasan apapun. Yang

    ia yakini hatinya sudah berpaling. Waktu sudah membalikan hatinya.

    “ Saga.” Berusaha sampai titik

    terakhir.

    “ Han, antar Noah keluar.

    Sepertinya pembicaraan kami sudah selesai.” Saga mendongakan kepala menatap

    Han.

    “ Baik tuan muda.” Han mengerakan

    tubuhnya, mendekati Noah.

    “ Saga dengarkan aku sebentar.”

    Han sudah mendekat dan

    mempersilahkan Noah untuk keluar dengan tangannya. Noah masih sempat bicara

    meminta Saga untuk membuka pintu maaf terakhir kalinya. Tapi dia malah

    memejamkan mata, dan menutup telinga dari teriakan Noah.

    Sudah di luar ruangan, Noah menepis

    tangan Han yang menyeretnya. Menatap kesal sekertaris berbadan tinggi itu

    dengan sorot mata menghujam. Muak, teramat sangat.

    Sialan, laki-laki ini benar-benar

    kuat.

    Noah menghentikan langkahnya menuju

    lif, dia berbalik berdiri tepat di hadapan Han, Han pun menghentikan

    langkahnya. Dia menunggu, tidak bergeming ketika Noah menatapnya dengan tajam

    dan pandangan tidak bersahabat.

    “ Kenapa? Dulu bukannya kamu

    mendukung hubungan Helen dan Saga.” Karena Noah benar-benar penasaran dengan

    perubahan sikap Han pada Helen. Apa benar suasana hati sekertaris dihadapannya

    ini hanya mengikuti suasana hati majikannya.

    “ Maaf tuan, sepertinya anda salah

    paham. Saya tidak mendukung hubungan tuan muda dan nona Helena, saya hanya

    mendukung wanita yang dicintai tuan muda.”

    “ Maksudmu?”

    “ Kalau dulu nona Helena adalah

    wanita yang dicintai tuan muda, tapi sekarang karena tidak lagi, maka sayapun

    tidak perduli dengan keberadaan nona Helena selama dia tidak menggangu tuan

    muda.”

    Wajah Noah benar-benar menunjukan

    rasa tidak suka pada kalimat Han barusan.

    “ Jadi karena itu kamu sampai

    mengancam Helen.” Mulai berkata keras, emosinya terpancing mendengar jawaban

    Han yang tidak masuk akal barusan.

    “ Huh!! Merepotkan sekali.” Celaan

    yang keluar dari mulut Han.

    “ Apa!” Noah mencengkram lengan

    baju Han. Dia tersinggung mendengar ketidak sopanan Han barusan.

    “ Maaf tuan, saya menghormati anda

    karena tuan muda menggangap anda teman, tapi hubungan kita tidak sampai sejauh

    itu sampai saya harus menahan diri pada anda.” Han menarik tangan Noah yang

    mencengkram bajunya dan mengibaskannya. “ Tolong jaga sikap anda kedepannya,

    untuk tidak menyebut nama nona Helena di depan tuan muda. Karena tuan muda

    sudah tegas mengatakan kalau dia melepaskan nona Helena.”

    “ Kau.”

    “ Kalau saya boleh memberi saran,

    buka mata dan telinga anda dengan benar jika bicara dengan nona Helena.” Senyum

    tipis di bibir Han muncul, seperti menertawakan Noah dengan sifat pengorbanan

    dan kegigihannya membantu Helen.

    “ Apa?”

    “ Silahkan, saya akan mengantar

    anda. Tuan muda akan ada rapat setelah ini.” Han lagi-lagi mempersilahkan Noah

    berjalan di depannya. Mengusirnya secara halus, agar segera pergi dari gedung

    Antarna Group. Rapat yang akan berlangsung hari ini pasti melelahkan, harus

    ditambah mengurusi orang menyedihkan, tidak tahu malu dan bodoh seperti Noah. Membuatnya

    semakin kesal saja.

    BERSAMBUNG

Novel