Chapter 87 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 87

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

Hari kedua kelas makeup berjalan

    dengan baik. Ternyata makeup itu sudah-susah gampang ya. Di sekolah makeup

    Daniah juga sudah memiliki teman. Jadi dia benar-benar menikmati. Agak lama

    tadi dia mematung di depan cermin, melihat hasil riasannya sendiri.

    Aku pasti sudah gila! Kenapa aku

    ingin menunjukan riasan ini pada tuan Saga. Kalau dia melihatnya apa lantas kau

    mau dipuji cantik begitu. Dia pasti akan menyentil keningku dan berkata “Apa

    ini, kenapa wajahmu. Kau pakai apa di mukamu. Hapus.” Ya, ya itu pasti yang

    akan dia bilang.

    Daniah melajukan kendaraannya

    setelah kelas makeup. Hp ditasnya berdering, dia menepikan kendaraan. Takut

    yang menghubungi yang mulia raja melalui sekertarisnya.

    “ Noah, kenapa dia.” Ragu apakah

    akan dijawab, sampai bunyi dering mati. Lalu telfon yang kedua akhirnya

    diangkat.

    “ Hallo nona matahariku.” Suara renyah

    yang sok akrab jauh di sana.

    “ Aku bukan mataharimu. Kenapa?”

    bertanya langsung tujuan Noah menelfon, hubungan mereka tidak seakrab itu untuk

    hanya bertanya kabar.

    “ Sedang di mana? Boleh ketemuan

    gak ada yang mau aku bicarakan.”

    “ tentang apa? Sekarang saja.”

    Hubungan rumit antara Saga, Noah

    dan helena yang ikut di ceritakan Jenika waktu itu membuat Daniah berhati-hati.

    Dia tidak mau terlibat kedalamnya. Saat ini hubungannya dengan tuan Saga saja

    sudah jauh lebih memusingkan.

    Dia mau aku mencintainya. Untuk

    apa! Seharusnya akupun mengatakan aku mau dia mencintaikukan. Tapi sial, aku

    tidak punya keberanian. Kalau aku menjawab aku mau dia mencintaiku, reaksinya

    apa ya?

    Daniah tersadar sedang berbicara dengan Noah.

    “ Sepertinya tidak bisa hanya

    bicara di telfon, aku ingin bicara langsung. Sekarang juga sudah waktunya makan

    siangkan, bagaimana kaalaau aku traktrir makan siang.”

    “ Tidak mau.” Menjawab cepat.

    “ Hei, matahariku kenapa jahat

    sekali begitu. Yang mau aku bicarakan ini penting sekali lho, menyangkut hidup

    dan matiku.”

    “ Kalau kamu sekarat, pergilah ke

    dokter,” Daniah tahu kalau laki-laki itu sedang main-main, kesan pertama dan

    kedua kalinya dia sudah bisa tahu kalau Noah laki-laki yang suka bercanda. Tuh

    kan, sudah terdengar dia terpingkal di sana.

    “ Ayolah kumohon, aku tungu di kafe

    XXX ya. Aku akan menunggumu sampai kau datang.”

    Sambungan terputus.

    “ kenapa dia seenaknya beginii si.”

    Daniah melemparkan hpnya di kursi di sebelahnya. Memegang kemudi mobil.

    Bimbang. Dia tidak mau datang. Tapi ancaman akan menunggunya membuatnya gelisah

    juga, bagaimana kaalau Noah benar-benar akan menunggunya.

    Sial, sudah pasti aku akan datang.

    Kenapa si, aku jadi orang perdulian begini. Menyebalkan.

    Akhirnya datang juga. Daniah sudah

    berdiri di depan sebuah meja, sementara laki-laki yang selalu seenaknya itu

    tersenyum sangat puas. wajah jenaka dan sok ramahnya itu membuat dia dimaafkan. Guman Daniah kesal pada dirinya sendiri.

    “ Terimakasih matahariku.”

    “ Daniah! Panggil aku Daniah.

    Da-ni-ah. Aku bukan mataharimu. Aku mataharinya tuan Saga.” Daniah merinding

    mendengar ucapannya. Tapi kata-katanya berhasil membuat tawa di mulut Noah

    terhenti. Laki-laki itu jelas sangaat terkejut. Sekarang wajahnya tampak

    serius. Dia memanggil pelayan, lalu memesan menu makanan dan minuman mengusir

    canggung. Menawari Daniah untuk memeilih menu.

    “ Saya pilh menu yang sama aja ya

    mbak.”

    “ Baik, sebentar ya.” Pelayan itu

    mengangukan kepalanya.

    “ Baiklah, sekarang ada apa? Kenapa

    ingin bertemu.” Daniah duduk, meletakan tasnya di atas meja.

    “ Hari ini sepertinya kamu jauh

    lebih cantik dari yang ada di ingatakanku. Apa sekarang kamu merubah

    penampilanmu.” Noah memperhatikan penampilan Daniah. Gadis yang dia lihat waktu

    di danau hijau seingatnya tidak seperti ini.

    Daniah meraba rambutnyaa, benar,

    ini hasil kelas makeupnya hari ini.

    Bagaimana ini, akukan tidak mau

    menjawab kalau aku habis ikut kelas makeup.

    “ Aku memang sudah begini dari

    dulu, waktu kita baru bertemu di danau hijau itu penampilanku yang lain dari

    biasanya. Tapi biasanya aku seperti ini kok.” Tersenyum, menyembunyikan

    kebohongan.

    “ hehe, benarkah. Pantas Saga

    sangat tergila-gila padamu. Istrinya memang cantik si.”

    Apa dia bilang barusan.

    “ Noah mau bicara apa?” Daniah

    mengakhiri basa-basinya, dia ingin langsung ke inti pembicaraan.

    Noah menatap Daniah dengan seksama.

    Meyakinkan dirinya sendiri, bahwa apa yang ingin dia sampaikan sekarang adalah

    pilihan tepat. Ini adalah janjinya terakhir kali untuk Helena. Dia akan

    membantu hanya sampai di sini saja. “ Apakah Daniah juga mencintai Saga.”

    Juga? Maksudnya?

    “ seperti Helen mencintai Saga.”

    Jadi ini tentang Helena, apa dia

    yang meminta Noah untuk bicara denganku. Maafkan aku Helen, aku tidak mau

    mendukungmu lagi. Jen sudah menceritakan semuanya padaku. Dan aku memilih tidak

    mendukungmu sekarang. Walaupun aku akan merelakan tuan Saga jika dia kembali padamu, tapi aku tidak akan mendukungmu mulai sekarang.

    “ Apa Noah datang karena Helen?”

    Laki-laki itu tidak bisa menutupi

    kebenaran. Dia tampak kikuk.

    “ Helen sangat mencintai Saga.

    Empat tahun lalu mereka bertemu.”

    “ Aku tahu, empat tahun lalu mereka

    bertemu di danau hijaukan. Tempat itu adalah tempat yang sangat bermaksa untuk

    mereka. Sama halnya Noah yang juga mengangap tempat itu penting.” Penjelasan jen

    yang dilebih-lebihkan dengan menambah porsi spesial untuk Saga di ringkas

    Daniah secara wajar.

    “ kamu sudah tahu?” terkejut dengan

    jawaban Daniah.

    “ Jen sudah menceritakan semuanya,

    tentang hubungan tuan Saga dan Helen. Tentang cinta mereka dan bagaimana mereka

    bersama. Ntahlah, aku bahkan tidak merasa sakit hati ataupun cemburu. Aku hanya

    senang karena saat itu Tuan Saga bersama wanita yang dicintainya dan hidup

    dengan bahagia. Ya, sampai Helen pergi meninggalkan Tuan Saga yang sudah sangat

    percaya dan mencintainya.”

    Apa penjelasanku sudah sangat

    jelas. Kalau aku tidak cemburu dan berfikir secara obyektif.

    “ Tapi saat itu Helen punya alasan

    sendiri kenapa dia harus pergi.”

    “ Alasan? Alasan yang dia ingin di

    kenal dengan karyanya sendiri. Dia tidak mau dikenal hanya sebagai pelukis

    bayangan tuan Saga. Begitu? Ntahlah, mungkin alasan itu memang terdengar masuk

    akal. Tapi kalau aku yang jadi Helen, saat itu aku bukannya pergi tanpa izin

    begitu saja. Jika aku jadi Helen aku pasti percaya akan cinta Tuan Saga. Hingga

    aku akan memohon padanya untuk mengizinkanku pergi mengejar mimpiku. Kalau  Noah juga akan perfikir seperti Helen atau

    berfikir sepertiku.”

    “ Apa?” binggung dengan penjelasan

    Daniah.

    “ Apa Noah juga berfikir kalau tuan

    Saga tidak akan mengizinkan Helen pergi. Saat itu jika Helen memohon, aku yakin

    tuan Saga akan mengizinkannya pergi, memang berapa si jarak yang harus di

    tempuh. Tuan Saga bahkan punya jet pribadi yang bisa dia pakai bolak-balikkan.”

    Ayo sadarlah Noah, bahwa Helen sudah memanfaatkan kebaikanmu. Dalam hal ini dia

    yang bersalah, biarkan dia memohon pengampunan tuan Saga. Kamu atau aku tidak

    perlu ikut campur.

    “ Daniah.” Noah tidak menduga, Daniah

    yang dia temui di danau hijau akan menjawab secerdas ini. Dia berfikir Daniah

    hanya gadis polos yang tidak tahu apa-apa.

    “ Tapi itulah kesalahan terbesar

    yang sudah di lakukan Helen, dia tidak percaya pada laki-laki yang

    mencintainya.”

    Benar, inilah kebodohan terbesar

    yang sudah di lakukan Helenan pada Tuan Saga. Kebodohan yang harus dia bayar

    dengan sagat mahal. Aku mengatakan ini bukan untuk membela tuan Saga. aku hanya ingin Noah sadar bahwa dia sudah dimanfaatkan. ini semua kesalahan helen, biar gadis itu yang memohon untuk dirinya sendiri.

    “ Tuan muda, sepertinya nona muda

    ada di sini.” Han menunjukan hp dengan bintang kecil yang menyala. Dia

    mengedarkan pandangan menyapu ruangan. Begitu pula Saga. Wajahnya yang tadi

    merasa senang tiba-tiba berubah. Dia terlihat mengepalkan tangan geram.

    “ Apa dia sedang benar-benar

    selingkuh sekarang?” Bertanya pada Han.

    “ Itu tuan Noah.”

    “ Noah. Brengsek, apalagi yang dia

    lakukan.” Kesal dia berjalan cepat sementara Han mengikuti.

    Sementara itu Daniah meletakan

    sendoknya, meraba tengkuknya, kenapa tiba-tiba udara sangat dingin ya. Gumamnya

    pelan.

    BERSAMBUNG

Novel