Chapter 94 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 94

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

Mungkin tidak akan ada yang menarik dalam kehidupannya, sekertaris Han, laki-laki penuh misteri. Siapa dia? Apa yang dilakukannya setelah dia menjalankan rutinitas hariannya?

    Setelah melewati sore yang penuh cinta di

    ruko dua lantai, yang penuh cinta hanya kedua majikannya. Dia sendiri hanya

    duduk diam di tangga, menyelesaikan urusan pekerjaannya. Memeriksa laporan

    kinerja para petinggi perusahaan. Sambil menikmati sebotol jus dingin yang

    diberikan karyawan toko sebelum mereka meninggalkan toko, karena habisnya jam

    kerja.

    Setelahnya makan malam yang hangat

    di sebuah restoran privat di tengah kota. Han memilih keluar dari ruangan,

    meninggalkan bos gila yang sedang di mabuk cinta pada istrinya. Padahal Daniah

    sudah mencegahnya agar dia tetap berada di ruangan dan ikut makan malam

    bersama. Memohon dengan sangat lewat sorot mata menghiba, dan mulut yang bicara

    tanpa bersuara.

    Apa anda pikir saya tidak tahu arti

    lirikan tuan Saga, selamat menikmati makan malam panjang kalian berdua. Maaf

    nona, saya tidak bisa menolong anda. Kendalikan sendiri laki-laki yang sudah

    tergila-gila pada anda ini semampu anda.

    Begitulah, pada akhirnya dia

    menikmati makan malamnya di sudut sebuah meja. Tanpa bicara sepatah katapun,

    hanya menikmati makanan. Ekspresi wajahnyapun ntah menunjukan apakah makanan

    itu nikmat atau tidak, hanya dia yang tahu.

    Saatnya kembali ke rumah setelah makan malam yang panjang untuk ukuran hanya makan malam saja.

    Sepanjang perjalanan di kursi

    belakang hanya terdengar

    “ Sayang hentikan. Aku mohon hentikan.”

    Cih, apa cinta benar-benar bisa

    membuat pelakunya bertingkah setidak waras tuan muda sekarang. Rasanya dia tidak sampai seperti ini dulu saat bersama Helena.

    Han berdiri di tempatnya sampai

    Saga dan Daniah yang diikuti pak Mun masuk ke dalam rumah. Setelah mereka

    menghilang ditemani dengan kesendirian dan angin malam yang berhembus dia masuk

    kembali ke dalam mobilnya. Meraih hp yang tersimpan di laci mobil, menghidupkan

    lalu melemparkannya pelan di kursi depan. Setelah itu menghidupkan mobil dan

    membawanya keluar dari gerbang utama. Menuju kehidupannya sendiri.

    Hp di kursi depan berkedip-kedip.

    Pesan masuk bergetar beberaapa kali. Email masuk. Itu adalah hp khusus yang dia

    pakai sebagai laporan rahasia semua hal yang berhubungan dengan tuan Saga dan

    Antarna Group. Mobil melewati jalanan yang cukup lenggang, ramai orang yang

    menikmati kehidupan malam, namun tidak sampai menimbulkan kemacetan.

    Mobil berhenti di perempatan lampu

    merah. Terdapat beberapa antrian menunggu. Han mengetukan tangannya beberapa

    kali sambil melirik lampu yang belum berubah warna. Sedetik setelah warna lampu

    berganti sudah terdengar bunyi klakson mobil di belakang. Wahai penduduk bumi,

    mbok ya sabar kalau lampu baru ganti warna, gak usah pada ribut klakson juga,

    mobil di depanmu juga akan bergerak. Han melajukan mobilnya lagi dengan

    kecepatan sedang, menyusuri jalanan menuju kediamannya.

    Sampailah di area parkir sebuah

    apartemen mewah, di kawasan elite kota. Seorang petugas keamanan mengangukan

    kepala sopan ketika Han melewatinya. Han hanya mengerakan tangannya membalas

    sapaan itu. Dia memasuki area lobi dan menuju lif. Lif khusus menuju lantainya.

    Tunggu, apa dia pemilik seluruh lantai yang ada di gedung ini. Ntahlah, bahkan

    gajinya di Antarna Group saja masih menjadi misterikan.

    Sambil menunggu lif mengantarkan ke

    lantainya, dia membuka hp khususnya. Laporan mengenai perusahaan. Dia

    membacanya tanpa bergeming. Bahkan air mukanya tidak berubah. Lif terbuka, dia

    berjalan menuju satu-satunya pintu yang ada di lantai ini. Ya, satu lantai di

    gedung ini hanyalah rumahnya.

    Han memasuki rumahnya, lampu sensor

    menyala saat dia melepaskan sepatu. Menghidupkan beberapa lampu di ruang utama.

    Mengendurkan dasi jasnya lalu duduk di meja di dekat dapur. Meletakan kunci

    mobil, dan dua buah hp disana.

    Melihat tuan muda jatuh cinta untuk

    kedua kalinya, kupikir awalnya mustahil. Tapi teryata dia benar-benar bisa

    merubahnya ya. Daniah, rambut bergelombang, tubuh yang mungil. Sebenarnya daya

    tariknya itu dimana si, sampai tuan Saga tergila-gila. Apa di mulutnya yang

    pandai sekali bicara itu.

    Terdengar Han mendesah sebelum memasuki

    kamar mandi. Cukup lama dia menghabiskan waktu di kamar mandi. Melebihi tuan

    putri saja. Salah satu hobinya memang berendam di bak kamar mandi sambil

    berfikir. Apa yang dipikirkannya, hanya Tuhan yang tahu. Lagi pula selain

    Daniah mungkin tidak akan pernah ada yang iseng menanyakannya padanya.

    Malam semakin larut, Han

    menghidupkan kompor dan menuangkan segelas susu ke dalam panci kecil. Dia

    menghangatkannya sebentar kemudian kembali menuangkannya ke dalam gelas yang

    tadi. Mencampurkan sesendok madu ke dalam susu hangat. Lalu membawanya menuju

    meja di mana hpnya berada. Kembali dia memeriksa pesan yang masuk di hp khusus.

    Cih, banyak sekali yang harus

    kubereskan.

    Hp yang satunya menyala, hp resmi yang dia pakai, pesan

    masuk.

    “ Nona Daniah mengirimkan sejumlah

    uang yang cukup besar ke badan amal kota. Akan saya periksa penerimanya siapa

    saja.” pesan diterima.

    “ berikan semua laporan transaksi

    keuangan yang dipakai dari kartu dan rekening yang diberikan tuan Saga.” pesan balasan terkirim.

    “ Baik.”

    selesai laporan.

    Han menikmati setiap tegukan

    minumannya. Minum susu hangat sebelum tidur katanya bisa membantu tidur

    nyenyak. Sepertinya berhasil untuknya, karena setiap malam dia tidak pernah

    melewatkanya sama sekali.

    Sekarang Han yang mengirimkan pesan.

    “ Bagaimana helen?” terkirim

    “ Dia sudah mendekati EO, undangan

    untuk peresmian juga sudah dia dapatkan.”

    “ Biarkan saja, urus media jangan

    sampai ada berita tentangnya setelah peresmian.”

    “ Apa akan membiarkannya muncul di

    peresmian.”

    “ Itu akan jadi terakhir kalinya

    dia menggangu tuan saga. Kumpulkan semua bukti, cetak semua foto yang kau

    dapat.”

    “ Baik tuan.”

    Aku sudah memberimu kesempatan

    untuk menyerah Helen, tapi sepertinya kau benar-benar keras kepala dan tidak

    tahu malu. Berbeda denganmu yang dari awal memang hanya ingin memanfaatkan

    ketulusan cinta tuan Saga. Kalau Daniah bahkan sampai hari ini saking bodohnya

    dia dia tidak menyadari perasaan sesungguhnya tuan Saga.

    Kenapa perempuan itu banyak sekali

    macamnya begini.

    Meletakan hp yang biasanya,

    sekarang beralih pada hp khusus ditangannya. Membuka beberapa email penting,

    yang dikirimkan para kaki tangannya di dalam perusahaan. Bukan CEO, tapi Han

    selalu punya wakil khusus yang berada di bawahnya langsung untuk memberi

    informasi mengenai kinerja perusahaan secara nyata. Bukan hanya laporan

    tertulis yang dibuat sebaik mungkin, namun fakta real di lapangan. Siapa saja

    mereka, tidak ada yang tahu. Siapa saja bisa menjadi bayangannya apapun

    posisinya di perusahaan. Tapi yang pasti mereka adalah orang-orang yang setia

    pada Antarna Group. Orang-orang yang separuh hidupnya mengabdikan diri untuk

    Antarna Group.

    Melelahkan, aku juga ingin pergi

    berlibur. Tapi di situasi seperti ini, saat bos yang tidak bisa membedakan mana

    buah apel dan buah semangka.Kapan mereka akan saling mengakui perasaan mereka.

    Setelah memeriksa semua laporan dia meletakan semua hpnya bercampur dengan kunci mobil, di meja dapur. Han mematikan beberapa lampu, dan

    menyisakan satu. Lalu berjalan menuju kamarnya. Sebentar setelah menjatuhkan

    diri diatas tempat tidur dia sudah mulai bergumam lembut masuk ke dalam mimpi.

    “ Aku juga ingin jatuh pada gadis

    berambut bergelombang dan berwajah manis.”

    Aaaa, andai ada yang merekamnya saat mengigau dalam tidur, itu bisa jadi aib yang bisa dipakai untuk

    mengancam sekertaris Han seumur hidupnya.

    Bersambung

    “ Hidupku yang membosankan, hei tor kapan aku jatuh cinta? ” @Han

Novel