Chapter 96 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 96

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

Ruang tunggu privat Bandara.

    Guyuran hujan deras tidak berhenti

    dari siang, beberapa kali kilat besar menyambar. Menyisa gelegar di angkasa.

    Awan juga masih mengelap di beberapa sudut kota termasuk di atas bandara. Hari

    ini alam sedang menangis cukup lama. Membuat rencana Saga buyar dalam

    kemarahannya.

    “ Kenapa ini?” Saga mencengkram jas

    sekertaris Han kesal. “ Aku harus kembali  sekarang.” Melepaskan dan mendorong tubuh Han.

    Lalu dia menghempaskan tubuh ke atas sofa dengan sangat kesal.

    “ Maafkan saya tuan muda, cuaca

    sedang buruk sekali. Landasan pacu terendam air cukup parah. Kita tidak bisa

    lepas landas, itu akan membahayakan keselamatan anda. Dan saya tidak akan mengambil

    resiko jika menyangkut keselamatan anda.” Han bicara sama tenangnya seperti

    biasanya. Akhir-akhir ini perbuatan paling gila yang dilakukan tuannya sudah

    bisa dia tanggapi dengan hanya helaan nafas ringan.

    Dia laki-laki yang sedang dimabuk

    cinta, biarkan dia melakukan apapun yang dia suka.

    “ Sialan, kamu tahukan ini hari

    penting apa.” Mengeram kesal lagi, sambil memandang jendela. Melihat guyuran

    hujan yang membanjiri bumi.

    “ Maaf tuan muda.”

    Minta maaf saja, asal membuat

    suasana hatinya lebih baik.

    Cuaca yang memburuk membuat semua

    jadwa penerbangan ditunda keberangkatannya. Pesawat komersil berbadan besar

    saja di larang apalagi pesat jet pribadi. Bandara sedang di penuhi penumpang

    yang kesal karena penerbangan mereka tertunda. Berbeda mereka yang menunggu

    dalam ruangan yang ramai Saga sendiri berada di ruangan yang sangat nyaman.

    Tapi tentu itu tidak bisa mengusir gelisah yang dirasakannya. Dua orang pelayan

    masuk membawakan hidangan mewah, sama sekali tidak diliriknya. Pikirannya hanya

    satu. Pesta ibunya dan bagaimana Daniah di sana.

    “ bagaimana kereta. Kita pulang

    naik kereta saja.” Agak bersemangaat bicara, padahal idenya ide gila yang

    segera mungkin dibantah Han.

    “ Kita akan sampai besok kalau naik

    kereta.”

    Saga menendang udara kesal.

    “ Bagaimana kalau kita naik mobil

    sekarang!” Bangun dari duduk. “ Siapkan mobil sekarang Han.”

    Berhentilah berfikir tuan muda,

    sudah duduk saja.

    Han tidak menjawab dengan

    kata-kata, hanya gelengan kepala yang mewakili suasana hatinya.

    “ Cih, ternyata ada yang tidak bisa

    kamu lakukan juga ya. Ternyata kamu memang manusia ya.” Mengomel kesal,

    meluapkan emosi.

    Memang anda pikir selama ini saya

    apa! Bicara saja sesuka anda tuan muda.

    “ Bagaimana keadaan Daniah di sana?”Han

    terdiam tidak mau semakin memancing kemarahan majikannya. Karena kalau dia

    menjawab update suasana pesta sekarang, laki-laki dihadapannya ini pasti akan

    berfikir tentang ide gila lagi. Mungkin kali ini dia ingin minta alat

    teleportasi. “ Kau mau aku menghancurkan tempat ini karena kesal!”

    Lihatkan, belum dijawab saja sudah

    emosi.

    “ saat ini nona jenika dan nona

    Sofia sudah bersama nona Daniah tuan muda. Kita tunggu .”

    “ aaa, sial. Kenapa harus ada

    perjalanan keluar kota di hari sepenting ini. Dia pasti menungguku. Seharusnya

    aku muncul di hadapannya dengan keren, menciumnya dan menunjukan pada semua

    orang siapa statusnya. Aaaa, memikirkannya saja sudah membuatku sangat kesal.”

    Saga sudah tidak tahan, dia menjatuhkan tumpukan buku di atas meja di

    sampingnya dengan marah.

    “ Maafkan saya tuan muda.”

    Silahkan lakukan apapun yang

    membuat anda bisa tenang.

    Hari ini Saga dan Han harus

    melakukan perjalanan ke luar kota untuk menghadiri peresmian salah satu pabrik

    teksil di kota sebelah. Sebenarnya kalau cuaca sedang normal tidak sampai

    setengah jam dengan mengunakan pesawat pribadi dia sudah bisa bolak balik.

    Semuanya sudah sesuai jadwal, dia bisa datang menghadiri ulang tahun ibunya.

    Sebenarnya ulang tahun ibunya tidak terlalu penting, tapi pada momen itulah dia

    ingin mengenalkan Daniah pada masyaraakat. Status Daniah sebagai wanita yang

    dia cintai, bukan haanya statusnya sebagai istri presiden Antarna Group.

    “ Han.” Menendang kaki Han di

    depannya yang sedang melihat hujan di luar jendela.

    “ Ia tuan muda.” Menoleh sigap.

    “ Sampai kapan kau akan membereskan

    masalah Ele. Bukankah seharusnya ini sudah diambang batas kesabaranmu.”

    Dia tahukan aku memang sudah sangat

    kesal pada mantannya yang menyusahkan itu.

    “ karena nyonya masih mendukungnya

    saya pikir akan membereskannya setelah pesta ulang tahun.”

    Tidak, saya akan membiarkan dia

    sekali lagi tampil di publik bersama anda pada saat peresmian danau hijau.

    Tapi Han akan menyimpan rencana itu

    sampai waktunya tiba.

    “ Bagaimana kalau Daniah menangis

    di sana.”  Berhenti membahas Ele dan kembali

    panik mengingat istrinya di pesta ibunya. Saga bangun, mondar-mandir dan

    menendang sofa.

    “ Nona muda tidak akan secengeng

    itu tuan.” Han menjawab.

    “ Cih, kau benar-benar tidak tahu

    apa-apa tentang Daniah ya.” Mencibir. “ di awal pernikahan dia sering menangis

    diam-diam di lemari pakaian tahu. Memang hanya aku yang tahu pasti tentang

    istriku.”

    Kenapa anda membanggakan itu,

    itukan karena anda dulu sering menyiksa nona Daniah dengan kata-kata anda. Apa

    saya boleh bilang, kalau anda tidak tahu malu membanggakan hal begituan.

    “ Menurutmu kapan momen yang pas

    aku menyatakan perasaanku padanya, ahhh, sial, sial, seharusnya dunia tahu hari

    ini. Seharusnya Daniah tahu hari ini. Tapi aku malah terkurung di tempat ini?”

    “ Perasaan apa?” menjawab datar.

    “ Perasaan apa. Ya perasaan

    cintalah.” Saga melemparkan bantak ke wajah Han, membuat sekertarisnya tergelak.

    “ Jangan pura-pura bodoh kalau kau tidak menyadari aku menyukainya.”

    “ Haha, ia maafkan saya tuan muda.”

    Bagaimana saya tidak menyadari,

    kalau ada jadi sebodoh ini karena jatuh cinta.

    “ Apa anda mau saya menyiapkan

    kejutan yang romantis setelah peresmian Danau hijau. Pesta kecil untuk kalian

    berdua.” Mengambil bantal yang tergeletak di lantai, dan menempatkannya di

    tempat semula.

    “ Sepertinya bagus juga. Tapi yang

    pertama, bawa aku keluar dari kota ini dulu!” berteriak kesal, sadar kembali

    sekarang berada di situasi seperti apa. “ Mana hpku.”

    Han menyerahkan hp dari saku

    jasnya. Di sambar Saga, dan dia langsung menghubungin Jenika.

    “ Kak Saga, kakak dimana? Kakak

    datangkan?” suara panik di sana.

    “ Apa yang dilakukan kakak iparmu?

    Apa dia menangis sekarang.” Suara Saga terdengar sangat kuatir.

    “ Apa menangis. tidak, tapi dia

    benar-benar menunggumu. Kak Saga ada di mana?”

    “ Sial. Tetap ada di sampingnya

    sampai acara selesai.” Tidak menjawab pertanyaan Jenika sama sekali.

    “ Kak Saga akan datangkan?” Panik

    meminta kepastian, lebih panik lagi ketika Saga memutuskan sambungan tanpa

    penjelasan berarti apapun.

    Sudah akan membanting hp

    ditangannya karena kesal, tapi karena benda kecil berbentuk bintang dia malah

    mencium benda itu.

    Lihatkan kelakuan gila anda.

    Han mendekat kearah jendela

    mengetikan beberapa pesan dihpnya. Memastikan semua berjalan dengan semestinya.

    “ Tuan muda sebaiknya anda makan

    malam dulu.” Han mendekat kearah meja makan.

    “ Makan! Kamu pikir aku bisa makan

    sekarang.” Marah.

    “ Demi nona Daniah anda harus

    makankan? Nona juga pasti sedang makan malam sekarang. Anggap saja kalian

    sedang makan bersama di belahan dunia yang berbeda.”

    Maaf nona, saya memakai nama anda

    seenaknya.

    “ Jangan bicara sembarangan.” Tapi

    dia bangun dan mendekati meja makan, menunjuk beberapa hidangan yang mengundang

    selera. Lalu duduk dan menikmati makan malamnya. Konsep makan malam bersama di belahan dunia yang berbeda membuatnya tersenyum, mengulangi kata itu di hatinya.

    Hujan berhenti pada akhirnya di malam

    hari. Petugas bandara membersihkan sisa genangan air agar landasan pacu bisa

    segera di gunakan. Saga sudah berada di dalam pesawatnya menunggu untuk lepas

    landas.

    Pesta sudah berakhir.

    Dia memejamkan mata sepanjang

    perjalanan, mengusir rasa kesal yang teramat sangat. Hari ini rencana

    memperkenalkan Daniah pada masyarakat gagal. Dan bisa jadi hari ini dia telah

    membuat istrinya kecewa karena dia tidak muncul.

    Harusnya malam ini jadi hari paling

    romantis. Sial!

    Mobil berhenti di pintu masuk, Saga

    keluar bahkan sebelum Han keluar dari mobil. Pak Mun sudah menunggu di dekat

    pintu masuk. Dia langsung mendekat saat Saga keluar dari mobil.

    “ Di mana Daniah?” Pak Mun sudah

    terlihat gelisah. “ Dimana dia pak?” bertanya dengan suara keras.

    “ Nona muda belum kembali dari

    pesta.”

    Saga mencengkram kerah pakaian pak

    Mun. “ Apa yang kalian lakukan hah. Pengawal sebanyak ini, bagaimana kalian

    bisa kehilangan istriku.” Ingin rasanya dia memukul pak Mun. Tapi pikirannya

    masih bisa dipakai sehingga dia melepaskan kerah baju yang di cengkramnya.

    “ Maafkan saya tuan muda sudah

    mengecewakan anda.” Membungkukan kepalanya dalam sambil mengikuti langkah Saga

    masuk ke dalam rumah.

    “ Jen dan Sofi di mana?”

    “ Ada di kamar.”

    “ Panggil mereka.”

    Han yang bergerak duluan sebelum

    pak Mun, dia berjalan cepat menuju kamar Jenika dan Sofia. Selang tidak lama

    mereka sudah muncul bersamaan. Jen dan Sofi langsung duduk bersimpuh di hadapan

    Saga.

    Tuan muda sedang sangat luar biasa

    marah karena nona Daniah menghilang dan belum kembali. Minta maaf dan jawab

    pertanyaanya dengan benar kalau kalian tidak mau mendapat masalah lebih besar.

    Ucapan sekertaris Han sepanjang menuruni tangga.

    “ Bodoh! Kenapa kalian meninggalkan

    kakak ipar kalian sendirian?”

    “ Maafkan aku kak. Kakak ipar

    bilang mau pergi mencari angin sebentar, jadi aku membiarkannya pergi dengan

    mobilnya sendiri. Maafkan aku, aku sudah menelfon kakak ipar beberapa kali tapi

    tidak diangkat. Maafkan aku kak.”

    Saga mengeram kesal.

    “ Masuk ke kamar kalian, jangan

    tunjukan wajah kalian sebelum kakak ipar kalian kembali.”

    “ Maafkan kami kak.”

    Han menggelengkan kepalanya cepat,

    mencegah Jenika bicara lebih banyak. Dia menempelkan jemari telunjuknya

    di bibir. Diam dan pergi kekamarmu. Begitu arti isyaratnya. Jen dan sofi bangun

    lalu menyeret kaki mereka menaiki tangga.

    Aaaa, ternyata ini perasaan tidak

    nyaman tadi. Bodohnya aku! Kenapa aku membiarkan kakak ipar tadi.

    “ Han, kau tidak mungkin tidak

    memasang alat di hp atau mobil Daniahkan?” memegang Bahu Han kuat. “ Jangan

    mengecewakanku sekarang,”

    Cih, aku memang harus segila itu

    untuk meladeni lelaki yang sedang jatuh cintakan. Tapi kenapa harus secepat

    ini.

    Han mengambil telfonnya, sementara

    Saga belum melepaskan tangannya.

    “ Lacak posisi nona Daniah

    sekarang, hpnya masih aktif sampai sekarang.” Diam sebentar. “ Baiklah, bawa

    ahli kunci dan mobil patroli polisi untuk pengamanan. Sepertinya kita akan

    membobol gedung milik nona.”

    Saga melepaskan tangannya, dia

    sudah bisa bernafas lega.

    “ Tunggu apa lagi, ayo pergi

    sekarang!”

    “ Apa anda tidak mau mandi dan

    ganti baju dulu tuan muda, sudah seharian anda memakai pakaian inikan.”

    “ Apa itu masih penting sekarang!”

    berteriak di telinga Han kesal.

    “ Tentu saja, andakan akan bertemu

    nona Daniah.”

    Sial, benar juga. Aku tidak mau

    muncul dengan penampilan kumal dan bau asam beginikan.

    “ pak Mun bantu aku bersiap.”

    “ Baik tuan muda.”

    Saga bergegas menaiki tangga, yang

    diikuti pak Mun di belakangnya.

    Nona, anda benar-benar jadi senjata

    ampuh menjinakan tuan muda.

    Pesan di terima.

    “ Mobil nona Daniah ada di depan

    ruko, dan lampu lantai dua ruko menyala. Apa anda mau saya membuka kunci

    sekarang.”

    “ Tidak, tunggu tuan Saga datang.”

    Karena drama malam ini masih akan

    berlanjut. aku juga ingin mandi air hangat.

    BERSAMBUNG

Novel